Pengarang: Putri Sarinande
Jenis: Kumpulan Puisi
Penerbit: Pustaka Kemucen
Tahun: 2010
_____________________
Semula di facebook Resensi-Buku berkomunikasi dengan Putri Sarinande yang pernah Resensi-Buku jumpai di Bandung saat peluncuran buku Dino Umahuk Metafora Birahi Laut. Di Bandung itu Resensi-Buku mengamati dan berkomunikasi dengan gadis ini, dan mendapat kesan ia adalah seorang gadis yang periang, jenaka, dan banyak cerita, dengan komentar-komentar yang nyeletuk, hiperaktif. Sebuah perkenalan yang merupakan kelanjutan dari sebelumnya sudah berkomunikasi via FB sebelumnya. Berlanjut sampai tempo hari ia menawarkan diri untuk memberi buku guna dibaca dan disiarkan ke segenap bumi di mana Resensi-Buku bisa. Maka penantian pun tibalah, dua buku datang ke Resensi-Buku dengan kemasan kiriman ramah lingkungan, koran! Sungguh ia teladan yang baik untuk ramah lingkungan, mengapa tidak memakai koran kalau bisa digunakan untuk mengirim segala sesuatu, tak perlu harus dengan kertas bagus yang banyak makan pohon yang berarti penggundulan hutan. Resensi-Buku buka ada dua buku kirimannya ini. Ternyata nama asli Putri Sarinande bukan nama yang disandangnya ini. Ternyata ia bergerak dengan penerbit lokal indi yang militan di Cirebon, ternyata ia gadis Cirebon, ternyata ia punya banyak teman yang mendukung editing, ilustrasi dan lain-lain hingga penerbitan. Maka dengan gembira Resensi-Buku pun berbagai buku dari dua yang dikirim, satu buku untuk Guru SMAN 2 Bojonegoro Prawoto yang militan dalam dunia perbukuan dengan Gen Rajekwei (Generasi Ajek Wedhar Sastra Indonesia) SMAN 2 Bojonegoro, dan Sindikat Baca Bojonegoro. Rencana-rencana pun bergulir terkait buku ini, dan terutama rencana untuk menikmati sekitar 80-an puisi dari Putri Sarinande di buku ini. Bagaimana menjawab beberapa pertanyaan yang belum diungkap jawabannya tadi? Kita baca bukunya saja.
hai, trims sudah menerima buku itu dengan baik. aku dan editor termasuk tim penerbitan sepakat melabeli buku itu dengan nominal Rp35.000 demi untuk upaya menghargai pikiran. tapi jika semesta berkenan aku ingin membagikannya pada siapa saja yang berminat.
ReplyDeletecatatan : saya berpendapat puisi itu serupa rokok dan minuman beralkohol yaitu butuh batasan usia untuk memutuskan menikmatinya bak kaum Yogi dan Sufi. xoxo ^)^
Terimakasih dan salam, semoga sukses dan mantap semuanya. Kalau kami turut mendistribusikan buku itu, bagaimana prosedurnya?
ReplyDeletesalam,
Penerbit Majas
sudah kukirimkan surel kepadamu. lupa, pertimbangan mengirimkan buku2nya kepadamu belum diperhitungkan ^)^
ReplyDelete