Tuesday, May 8, 2012

BUNGA JAMBU, Gelaran Buku



Judul : “Bunga Jambu: Himpunan Cerita Pendek Remaja Dusun Jambu Kediri”
Editor : Ahmad Ikhwan Susilo

Penulis :
... Ahmad Harish Busthomi | Ahmad Khoirul | Amalia Yayang Paramitha | Ani Shobihah | Anwaril Jalali | Ashfiyak Faried Muchien | A'yzatun Ni'amin Nahriyah | Dendi Budi Utomo | Dwi Nur Fitriani | Ety Lutfiana | Fina Risma | Hanik Malikatul Hidayah | Irfan Fajar Kurniawan | Karina Cahya Adhelia | Kiki | Krida Tri Wahyuli | M. Teguh Santoso | Make Aldo Maulidinho | Miftakhul Fauziah | Mira Masofa | Moch. Ilham Khumaidi Edo | Mufidatul Khoiriyah | Muhamad Ibnu Qotif_Mburitan | Nadzirotul “Naza Arfaza” Choiroh | Nanda Rismatul Mubarokah | Nasrul Amaliyatun Naja | Nofia Eka | Nova Suliswanto | Novi Silvia Andriani | Nurul Mubarokah | Rahmad Riza Bahrudin | Risqa Evva F | Rosyad Huda Bahtiar | Rozy Nur Yanti | Satria Budi Pramono | Septian Yusuf Nugroho | Slamet Nurulli Iman | Sulistyarini | Wasis | Yulita Sari | Zuli Kartika Sari

Ilustrator cerpen : Mohammad Totok Hartono, A. Rendy Yusuf
Gambar Sampul : Mohammad Totok Hartono
Desain Sampul : Alek Subairi
Cetakan : I, Mei 2012
Penerbit:
Gelaran Buku Daar el Fikr Jambu Kediri

Didukung oleh:
Dbuku Bibliopolis
ISBN : 978602-99104-1-4
Tebal : Xvii + 254
Ukuran : 14,5 x 21 cm

=============

BUNGA JAMBU ADALAH DUNIA TERSENDIRI

Oleh: Yonathan Rahardjo,
Resensi Buku JAWA POS, Minggu 10 Juni 2012

Cerita yang hidup adalah cerita yang saat dan setelah dibaca terasa sebagai kejadian nyata yang benar-benar terjadi dan terasa kesannya. Untuk mencapai cerita dengan standar seperti ini dapat ditempuh dengan berbagai cara. Intinya, sang pencerita (penulis) harus menjiwai ceritanya! Keberhasilan penulis-penulis cerpen dalam Kumpulan Cerpen Bunga Jambu ini dapat dirasakan dari seberapa besar penjiwaan mereka terhadap cerita masing-masing. Kedekatan kisah dengan pengalaman yang mereka alami sangat besar perannya guna terciptanya cerita yang hidup. Anda baca dan rasakan, mungkin Anda akan berkata dengan esensi sama dengan pendapat saya.


Mengingat cerita merupakan ekspresi dan impresi dari penulisnya, apalagi cerita ini ditulis oleh anak-anak dan remaja, katakanlah remaja tanggung, masa anak kelas SMP, problem-problem yang diangkat sebagai tema ceritanya agaknya mewakili kepedulian dan masalah yang mereka hadapi saat fase hidup mereka. Dengan beragam tokoh dan yang paling banyak adalah dunia anak-anak remaja sendiri, dalam beberapa cerita bisa ada lebih dari satu tema sebagai hal logis dalam hidup yang selalu multidimensi. Namun untuk tema utama bolehlah saya bagi dari 43 cerpen, tema-tema utama yang diusung tiap cerpen ada sejumlah 11 tema Cinta, 6 Main-Main sebagai dunia anak-anak dan remaja tanggung, 5 Persahabatan, 4 Kasih Keluarga, 4 Ekonomi, 3 Sosial, 3 Putus Sekolah, 3 Misteri, 1 Sosial Relijius, 1 Sekolah, 1 Fabel, 1 Ekonomi Relijius.

Tampak yang paling banyak adalah soal cinta. Rasanya anak dan remaja sekarang memang fasih bicara cinta. Bahkan istilah ”cinta monyet” saja sekarang sudah terdengar lagi di kalangan mereka. Bisa jadi mereka sekarang punya cinta remaja yang bukan cinta main-main lagi. Dan dalam kisah-kisah cinta itu bertaburan kisah-kisah kematian. Sejumlah 4 cerpen cinta juga merupakan kisah kematian! Bahkan jumlah cerita yang bernafas kematian dari seluruh cerpen adalah sebanyak 11 cerpen! Persentasenya 25 persen sendiri! Agaknya para penulis cerpen ini, mereka meski masih muda juga menyadari akan adanya kematian yang dapat menjemput siapa saja tidak peduli berapapun umurnya.

Sesungguhnya setiap orang memang pernah hidup dalam dimensi umur tertentu. Tua renta sekalipun dulunya pernah jadi anak-anak, dan itu merupakan bunga hidup. Bunga adalah dunia tersendiri, dalam arti kehidupan yang final, dibatasi oleh suatu ruang dan waktu. Sama saja dengan kehidupan orang yang setiap masanya sebetulnya juga mandiri. Ada masa anak, ada masa remaja, ada masa dewasa, dan ada masa tua, yang masing-masing bertanggungjawab atas fase hidupnya sendiri-sendiri. Hanya ada dua kemungkinan untuk fase hidup bunga. Kemungkinan pertama adalah bunga itu akan menjelma menjadi buah, dan menjalani fase hidup yang lain lagi. Yang ke dua, bunga itu akan kering, layu, dan luruh, jatuh, mati, gagal menjadi buah, cukup fase hidupnya sebagai dunia bunga.

Dalam cerita-cerita yang ditulis anak remaja ”Komunitas Jambu” yang notabene adalah ditulis dalam satu fase kehidupan mereka ini, kejujuran dan kepolosan hati anak-anak masih terasa. Cerita-ceritanya mudah dimengerti, tema-temanya secara umum tema tunggal (satu dimensi), cocok dibaca oleh anak-anak dibanding orang tua/ dewasa yang menulis dengan bahasa anak-anak. Dengan kesederhanaan cara ungkap, hampir semua cerita di dalam buku ini memakai alur linear ke depan atau maju. Yang memakai alur balik rasanya hanya satu, silakan Anda lacak dan mungkin Anda akan mendapatkan kesimpulan yang sama dengan hasil pembacaan saya.

Dengan keunikan bahasa dan cara ungkap mereka –yang mencerminkan sisi kejiwaan anak-anak dan remaja-, sebetulnya di sinilah letak pemenuhan kerinduan pembaca terhadap masa anak-anak dan remaja yang begitu indah dan bebas dari segala susah, terutama bagi orang dewasa yang sudah dicemari kehidupannya oleh ruwetnya masalah hidup. Ya, dengan membaca kumpulan cerpen Bunga Jambu ini, keindahan hidup masa kanak-kanak dan remaja tertemukan kembali. Apalagi bila tema-tema itu bebas dari tema yang sangat rumit terjadi pada masa dewasa seperti cinta, pengkhianatan, susahnya cari uang untuk biaya hidup layak (yang di buku ini banyak diangkat dalam cerita bertema sosial, putus sekolah, dan ekonomi), dan lain-lain apalagi kematian. Hal ini terasa saat membaca cerita-cerita yang bertema “Main-Main” sebagai dunia anak-anak dan remaja tanggung.

Dan sesungguhnya terasa, ketika mereka -anak-anak itu- menjadi remaja seperti para penulis cerita dalam buku ini, tampak upaya mendewasakan diri dan mulai berkurang kejujuran dan keluguan dalam bercerita, terasa berat berkisah seperti tampak pada beberapa cerita. Bisa jadi karena unsur bakat yang kurang kuat, atau juga bisa karena faktor pertumbuhan remaja menuju dewasa yang penuh akal muslihat. Selebihnya cerita-cerita dengan nafas bakat kuat pun tak kurang-kurang, dan sangat terasa ketika sebagian dari mereka berhasil memberikan konflik yang cukup dan kejutan yang tak diduga di akhir cerita.

Bagi pembaca yang saat ini masih kanak-kanak atau remaja, sudah tentu bacaan dalam kumpulan cerpen ini akan memperkaya mereka, mendampingi bacaan dalam buku-buku kumpulan cerpen –bahkan novel/ novelet- dan majalah kanak-kanak dan remaja masa sekarang yang lebih beraneka ragam. Dengan membaca buku ini, selain mendapatkan ekspresi dan impresi dunia kanak dan remaja sendiri, mereka akan mendapat bekal yang lebih kompleks dan rumit untuk masuk fase hidup selanjutnya. *


No comments:

Post a Comment